Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Linear dan Eksponensial

Setiap manusia pasti akan memiliki masalah. Masalah adalah sebuah keniscayaan yang menunjukkan bahwa seseorang masih hidup, masih memiliki emosi, masih memiliki kehidupan.  Meskipun saat ini terasa banyak masalah yang dihadapi, berat ringannya tergantung bagaimana setiap insan menyikapi. Perbaikan diri harus tetap diusahakan, kesabaran harus terus diikhtiarkan dan usaha tetap harus dilakukan.  Dalam setiap waktu yang tidak pernah kembali, perubahan-perubahan kecil maupun besar sangat mungkin terjadi. Mata setiap manusia berbeda dalam menyikapi ekspektasinya.  Dalam mengupayakan terbaik dalam kehidupan baik sebagai individu, keluarga inti, keluarga besar, lingkungan sekolah, kampus, dan kerja tentu akan selalu ada hambatan tapi cara menyikapinya tergantung tiap pribadi.  Masalah-masalah seorang pribadi merupakan permasalahan linear. Karena setiap individu melakukan ikhtiar dengan satu isi kepala saja. Segala yang dihadapi ya akan dicarikan solusi dengan bagaimana dia berfikir dan merasa

Perjuangan dan Mimpi

10 November adalah salah satu hari bersejarah untuk masyarakat indonesia. Hari ini diperingati sebagai hari pahlawan, yang disimbolkan dari konon katanya perjuangan para pahlawan nasional melawan pasukan belanda yang masih aja stay di Indonesia, padahal Indonesia-nya sudah menyatakan kemerdekaan. cmiiw ya... karena saya bukan tipe yang hafal-hafal kali dengan sejarah, terutama dengan cara bertutur buku sejarah masa sekolah dulu kurang nyambung ya dengan cara belajarku. hmm...  By the way , tentang hari pahlawan. setiap diri kita ini pasti punya mimpi kan ya, punya cita-cita. Ya nda ya? harusnya sih punya. entah dalam bentuk perencanaan yang sangat matang dengan bahkan membuat peta perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang atau rencana-rencana receh sesederhana besok mau makan apa atau pakai baju apa.  Jujur ly , aku bukan tipe orang yang detail, selalu memandang sebuah fenomena (baik atau buruh) dari kacamata yang sangaaat besar. alih-alih berfikir hal ini akan berbahaya atau me

Catatan Diri!

 Refleksi tiga puluh tiga... ya, kamu sudah tua Rin!  Ingat waktumu mulai menipis seiring bertambahnya waktu dan kesempatan menghirup oksigen di bumi ini. Masih banyak hal yang ingin dilakukan, tapi sudahkah usahamu sejalan dengan mimpi?  Aku tau, salah satu yang ada dibenakmu adalah bagaimana menghadapi kepastian yang belum pasti kan? sungguh sebuah misteri yang kamu yakin pasti akan datang, tapi entah kapan. Yang bisa diikhtiarkan saat ini adalah berbekal dan persiapan. Sembari mengejar cita yang kau ukir sejak dulu kau tau ada yang namanya berkeinginan. hmm... Akankah yang memberikan harapan terkalahkan oleh yang datang dengan kepastian?  pertanyaan berat dengan setidaknya ada dua konteks tafsiran... pertanyaan diatas bisa tentang jodoh, but at the same time it is also talk about death.  jika berbicara tentang jodoh, maka mungkin saja saat ini ada orang-orang yang memberi dan menaruh harap, namun tak jua datang kepastian.  Untuk hal yang seperti ini, akan menghabiskan energi begitu

Mitsaqon Ghalidza (Perjanjian Agung)

Kalimat Mitsaqon Ghalidza (Perjanjian Agung) hanya disebutkan sebanyak tiga kali dalam Alquran, untuk menggambarkan peristiwa yang berkaitan dengan hal yang besar. Ketiga ayat itu adalah  1. Menggambarkan tentang Perjanjian Allah SWT yang diwakilkan saat Ijab Qabul Pernikahan, dari Wali Nikah Perempuan kepada Mempelai Pria.  " Dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal kamu telah bergaul satu sama lain (sebagai suami-istri). Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil  perjanjian yang kuat  (ikatan pernikahan) dari kamu" (Qs. 4.21) 2. Menggambarkan perjanjian Allah SWT dengan Bani Israil.  " Dan Kami perintahkan kepada mereka, “Masukilah pintu gerbang (Baitul maqdis) itu sambil bersujud,” dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka, “Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabat.” Dan Kami telah mengambil dari mereka  perjanjian yang kukuh"   (Qs. 4:154) 3. Menggambarkan perjanjian Alloh SWT dengan Nabi Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa. "Dan (ingatla

SPN #3 Financial by Rosswitha Jassin MBA CFP

Tidak bisa dipungkiri, salah satu yang harus dimanajemen untuk membangun sebuah keluarga selain kepahaman dibalik berkasih sayang juga bagaimana saling berkomunikasi terutama dalam emngatur keuangan. sebuah keluarga muslim harus rapi termasuk dalam keuangannya, agar bisa memberikan manfaat yang luas tidak hanya bagi keluarga kecilnya tapi juga kepada orang-orang yang berhak atas harta yang dititipkan Alloh. berikut ini merupakan sedikit ringkasan Sekolah Pra Nikah ketiga oleh Ibu Rosswitha tentang pengelolaan keuangan.  Alloh memberikan kelebihan harta dan kecukupan, jadi tidak ada istilah miskin. insyaAlloh cukup siklus hidup terbagi menjadi 4 : anak2 (0-20), lajang (21-menikah), masa mapan (usia produktif), masa tua manusia biasa tertipu dengan nikmat sehat dan waktu senggang (HR bukhari) QS. Al Ashr —> jangan sampai rugi   perencanaan keuangan syariah : manajemen keuangan terintergrasi dan terencana dan memenuhi prinsip islam piramida perencanaan keuangan cashflow : sebaiknya pun

Sekolah Pra Nikah #2 "Membangun Visi Misi Keluarga" Ust. Cah

salah satu penentu berlanjutnya proses ta’aruf adalah kesamaan visi misi visi harus sama, yang fundamental adalah karna   a. satu agama b. cita2 sama = menuju keluarga surga meski beda agama tujuannya sama2 ingin surga, tapi ya tetap beda. maka yang utama harus sama dulu agamanya, baru bisa ke visi kedua visi = melangitkan harapan. cara kita dari bumi untuk melangitkan yang kita inginkan ada 3 level visi : pribadi : laki2 dan atau wanita yang belum menikah saat taaruf : mengkomunikasikan visi pribadi, nyambung atau tidak. jika nyambung dalam diskusi tsb, maka bisa jadi pertanda jodoh setelah menikah : jika sudah menikah, maka harus disusun kembali visi setelah menikah, menggabungkan idealisme menjadi realita komponen visi : jati diri seperti apa yang kita inginkan arah mau dibawa kemana apa yang akan dijadikan komando untuk mencapainya untuk keluarga muslim, cita2nya insyaAlloh sama yaitu menuju surga bersama, tapi yang membedakan satu visi dengan visi yang lain, dengan gambaran demiki

Sepenuh Jiwa Mendidik Hati (tafsir qs yasin 23)

Sepenuh hati mendidik jika dan sepenuh jiwa mendidik hati. Apa Maksudnya?  pernahkah merasa, Proses yang selama ini kita jalani belum menampakkan hasil? berlum juga berujung. Mengapa? bisa jadi karna belum sepenuh hati atau belum sepenuh jiwa.   Dulu, dakwah di madinah ditolak, lalu ada 2+1 orang yang akhirnya mau mendengar dakwah rasululloh. Maka rasululloh mengatakan sesuai qs dibawah ini... Qs yasin 23 : Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafa'at mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku? Kita diciptakan bersama dg jin untuk beribadah pada Alloh. Ibadah itu keniscayaan/ kewajaran hidup. Kita ini statusnya hamba Alloh, apapun status kita lainnya, baik sebagai anak, istri, ibu, dosen, pedagang atau mahasiswa. Maka aneh jika ada org yang rendah diri, padahal dirinya adalah makhluk yang sudah disempurnakan oleh Alloh SWT. Kita selalu ing

Sekolah Pra Nikah (SPN #4) Masjid Nurul Ashri, Jogja

1st meeting : USt. Oemar Mita Pernikahan itu mulia, hingga ke surga   apa yang terjadi di surga : bertemu langsung dengan Alloh tanpa hijab bertemu dengan rasul dan seluruh sahabat bertemu dengan keluarga kita --> ini salah satu isyarat bahwa pernikahan adalah hal yang besar. hingga di surga pun terkumpul lagi keluarga dalam hadist, nanti di surga, maryam pun akan menikah dengan rasululloh. pernikahan : ikatan yang luar biasa - mitsaqon ghaliza satu2nya syariat yang masih ada hingga ke surga, sedangkan syariat lainnya telah dihapus oleh Alloh bahkan syariat solat pun telah selesai hal yang diteriakkan oleh ruh setelah meninggal dan tidak di dengar oleh manusia dan jin : “ya rabb segerakanlah kiamat, agar aq bisa bertemu dengan keluargaku” pernikahan - syariat untuk membedakan peradaban hawa nafsu dan peradaban iman jika ingin menghancurkan islam adalah salah satunya, keluarga.   islam menginginkan keluarga yang berkualitas.   qs alfurqon : 74 . Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuha