Present 4 Ukhtii

lama banget ya nggak ada nyenggol ni beranda... akhirnya... hehe


just wanna share bout something yg sy bilang pasti banget... lets start with this ayat...
" kullu nafsin dzaa iqotul mauut..."
yaps, bener banget, saya lagi mau sedikit share tentang apa yang ada di kepalaku tentang kepastian yang satu ini. sebebarnya berawal dari salah satu tweet d akun twitter seseorang yang aku sudah lupa siapa. intinya tweetnya aku setuju banget dan akhirnya aku Rt dan esoknya aku tweet algi, karena suka banget dengan penggalan kata kata ini.
isinya...
rezeki itu dikejar, jodoh itu memperbaiki diri, Kematian itu dipersiapkan...
yaps bener banget kan sist, bro?? tentang 3 hal diatas. kadang kita terlalu terlena dengan indahnya dunia jadi malas malasan, padahal Allah sudah berikan kita kesempatan untuk berusahaa sebanyak banyaknya. tapi kan kita harus jadi muslim yang zuhud??? masa rezeki dikejar terus??
haloo, emangnya muslim harus miskin. pantes aj sampe sekarang nggak maju maju. paradigmanya salah tuh. sahabat aja di zaman rasululloh mana ada yang miskin. bayangin nih ya, pada zaman kekhalifahan Umar ibn Khattab tunjangan untuk para ahlul badr jumlahnya milyaran rupiah untuk 1 orang. gimana g kaya tu mereka,. tapi mereka tetap zuhud . yapz bener lagi, karena mereka itu orang orang sholeh yang kaya dan tahu kemana harus menyalurkan unagnya. hingga pada zaat itu baitul maal sudah over loaded. g ada lagi yang disantunin, akhirnya bingung mau di santunin kemana.
soal yang kedua, .. hedeh, kalo ngeliat remaja zaman sekarang... aduuuuh ampun ampun. parah. asli. naudzubillahimin dzalik. zaman sekarang ada fenomena yang DIANGGAP, skali lagi aku bilang Dianggap BIASA. adahal sebenarnya sama sekali NGGAK biasa. satu kata yang aku nggak mau menyebutnya di share ini, dan aku akan bilang kata ini voldemort aja. sudah berani pegang pegangan berduaan, campur aduk sana sini. pengen nangis aja ngelihatnya. tahu nggak sih itu nggak boleh.. grrr.
atau ada yang mau kasih alasan. kan ingin mengenal lebih dekat, supaya ntar kalo nikah nggak salah pilih. hedeh. tapi nggak gitu juga kalee caranya. kan ada cara yang lebih baik. apalagi anak muda. sadar nggak sih kalian itu Aset negara ini. mau jadi apa kalo isi negara ini isi kepala remajanya dipenuhi imajinasi tentang indahnya pergaulan yang nggak benar. astaghfirulloh wa naudzubillah
memang untuk hal yang satu ini kita perlu mengenal siapa yang nantinya akan menjadi pendamping kita kelak, namun ada adab adabnya juga sob. alqur'an dan rosul sudah mengajarkan bagaimana saling mengenal. bahkan di alquran disebutkan " aku ciptakan kalian berbeda-beda untuk saling kenal mengenal". nah ini ada caranya, adabnya, pantes pantesnya.
di ayat yang lain disebutkan...
" wanita yang keji untuk laki-laki yang keji dan wanita yang baik untuk laki-laki yang baik pula".... naa, dari ayat ini nih, pijakan kita untuk ngambil prinsip bagaimana menyikapi untuk menjemput poin yang kedua ini. jadi tidak dengan browsing atau tepe-tepe keliling kampung supaya dilihat orang "sapa tau dapat yang bagusan", tapi dengan cara membuat diri kita menjadi baik. Baik dalam kriteria ALloh, karena yang berjanji di ayat tadi Alloh lho sob. jadi, buatlah diri kita untuk menjadi baik. semakin kita berusaha meningkatkan kualitas diri kita, maka insyaAlloh Alloh tidak akan menukar apa yang menjadi hak kita. maka untuk yang kedua ini, mari kita...
pantaskan diri, perbaiki diri, lejitkan potensi untuk menjadi peribadi yang baik sehingga mendapatkan yang terbaik.
untuk poin ketiga ini yang paling penting sob. kalo yang pertama tadi tentang rezeki itu pasati dan bisa dirasakan hari-hari. kalo yang kedua itu pasti, tapi belum tentu didapat di dunia, karena ada juga yang Alloh lebih suka kita menemukannya di Jannah Alloh.. tapiiii,
untuk yang ketiga ini, sudah pasti akan kita jumpai di dunia, dan yang bikin horor adalah, kita nggak pernah tahu kapan dia akan datang sebelum kita berhadapan dengannya. nggak bisa dikhayalin karena setiap orang punya moment nya masing masing. meski ada beberapa ayat dan ahdis yang membicarakan ciri-cirinya. tapi tetap saja belum bisa dirasakan karena belum waktunya. kalo sudah bisa merasakan, berarti aku nggak bisa nulis di blog ini lagi kan ya :).
back to the topic... setiap yang bernyawa pasti akan menemui mauut, itulah kehidupan. bahkan rumput teki pun yang ukurannya kecil itu juga ada ajalnya.. ketika berjumpa, apsti akan ada masanya untuk berpisah. jasad akan berpisah dengan ruh pada waktunya nanti.. untuk hal yang ketiga ini, sudah sejauh mana kita mempersiapkannya...
yaps, untuk yang ketiga ini jatahnya adalah dipersiapkan. disiapkan bekal. apakah kita sudah siap sedia jika ternyata 1 menit lagi malaikan mauut akan datang menjemput???
apakah cukup 'hanya' dengan merasa telah bergabung dengan aktivitas kebaikan? apa sudah cukup dengan bergabung pada jamaah dakwah??
terkadang masih menjadi sebuah pertanyaan besar, bernarkah ini adalah bekal yang pantas. apakah sudah lapang dada ini saat melakukannya.. memang jamaahnya tidak salah, tapi individu individu saat melakukannya, apa benar sudah ikhlas? apa benar niatnya hanya lillahi ta'ala.? tidakkah ia hanya sebagai alibi belaka? lalu kemudia berakhir tragis karena hanya dianggap sebagai buih buih di lautan yang banyak tapi akan hilang sekali sikat oleh ombak??? hiiiy.. >_<
"apakah kamu mengira akan dibiarkan mengatakan "aku telah beriman" sementar belum datang cobaan kepadamu?.
sob, hanya orang orang yang benar-benar mempersiapkan yang bia. yang ikhlas, tanpa sibuk dengan kesalahan orang lain sementara amalannya tidak jelas targetnya. sob, hanya orang orang yang fokus terhadap apa yang ia perbuat yang bisa. jika melihat orang lain berbuat salah, lantas tidak kemudian ikut merutuki dan mencemooh, tapi kemudian melakukan introspeksi pada dirinya sendiri, apa ia juga telah melakukan kedzoliman yang sama. lalu bertaubat. lalu, berusaha untuk meningkatkan kualitas diri. itulah namanya berusaha. ikhtiar, lalu serahkan kembali semua kepada penentu Qada dan Qadar, . pernahkan kita berdoa pada Pemilik Hati agar dimudahkan untuk tetap  berada dalam kebaikan pada Nya?
maka, sekali lagi, hal yang sangat pasti ini harus diperisapkan. karena ia ada sejak kita belum ada secara zhohir disini. karena ia telah ditulis sejak kita menyanggupi untuk terlahir ke dunia dan bersedia singgah di atasnya. jadi, sudah sejauh mana kita???


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Abah

Catatan Diri!

Pintu masuknya syaithon golongan jin pada manusia