Pusat Bumi

Menurutku waktu adalah hal yang menarik untuk direnungkan, bukan hanya karena ia tak bisa kembali namun juga keberadaanya menjadikan salah satu petunjuk kebesaran Allah SWT, bahwa setiap pergantian hari begitu berharga. 

Saat ini dunia mengenal waktu dalam perhitungan yang ditetapkan oleh dunia Eropa. Dimana mereka meletakkan awalan waktu pada jam 00.00 yang terjadi sekitar pertengahan malam hari. Ini sebenarnya cukup aneh menurutku, karena bagaimana mungkin menetapkan waktu tanpa ada penanda sedikitpun yang membedakan terang dan gelap sebagai patokan. Juga ditetapkan lokasi yang menjadi patokan perhitungan waktu adalah suatu kota bernama Greenwich di London, Inggris. Penetapan waktu standar internasional dilakukan pada tahun 1884 M, sebelum terjadinya perang dunia pertama (https://kumparan.com/kumparannews/asal-usul-penetapan-standar-waktu-dunia-di-greenwich/full). But well, itulah yang selama ini kita pakai.

Sementara itu, jauh sebelum penetapan waktu internasional, Allah telah memberikan petunjuk didalam Alquran yang turun 14 abad lalu, 

۞ جَعَلَ اللّٰهُ الْكَعْبَةَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ قِيٰمًا لِّلنَّاسِ وَالشَّهْرَ الْحَرَامَ وَالْهَدْيَ وَالْقَلَاۤىِٕدَۗ ذٰلِكَ لِتَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۙ وَاَنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ 

Allah telah menjadikan Ka‘bah, rumah suci itu sebagai pusat kegiatan (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan haram, hadyu (hewan kurban) dan qalā’id (hewan kurban yang diberi kalung). Yang demikian itu agar kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa pun yang ada di langit dan apa pun yang ada di bumi dan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (Qs. Almaidah: 97)

Referensi ini kemudian dibuktikan secara ilmiah dengan salah satunya penelitian Prof Hussain Kamel dalam publikasinya yang menemukan bahwa memang Makkah (Ka'bah) benar-benar merupakan pertengahan dataran bumi (https://islamdigest.republika.co.id/berita/s14ind320/riset-ilmiah-buktikan-kota-makkah-adalah-pusat-bumi-dan-mengapa-istimewa). 

وَجَعَلْنَا الَّيْلَ وَالنَّهَارَ اٰيَتَيْنِ فَمَحَوْنَآ اٰيَةَ الَّيْلِ وَجَعَلْنَآ اٰيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِّتَبْتَغُوْا فَضْلًا مِّنْ رَّبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَۗ وَكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنٰهُ تَفْصِيْلًا 

Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami). Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang agar kamu (dapat) mencari karunia dari Tuhanmu dan mengetahui bilangan tahun serta perhitungan (waktu). Segala sesuatu telah Kami terangkan secara terperinci (Qs. Al Isra:12)

Berdasarkan ayat diatas dan berpatokan bahwa seharusnya pergantian hari disandarkan pada terbitnya bulan di ufuk timur, maka yang disebut dengan jam 00.00 seharusnya terjadi pada waktu magrib. Ditambah dengan pusat awal waktu adalah di Makkah. Hal ini juga menunjukkan bahwa perhitungan hari menurut kalender hijriyah (bulan) lebih tepat dibandingkan syamsiyah (matahari). 

jika demikian, maka, Indonesia dalam hal ini memiliki perbedaan waktu hanya empat hingga enam jam dari pusat bumi (Makkah), bukan delapan hingga sepuluh, seperti yang selama ini berlaku. 

Sadarkah kita bahwa pergantian hari itu dimulai dengan Sholat Magrib dan bukan Sholat Subuh? 

Sadarkah kita bahwa aktifitas berpuasa dimulai pada hampir setengah hari terakhir (menurut hari hijriyah) hingga bergantinya tanggal? 

Sadarkah kita bahwa Allah mengatur waktu kita untuk beristirahat pada sepertiga waktu awal setelah dimulainya hari? 

Sadarkah kita bahwa sebenarnya Allah telah mengatur sebaik-baiknya waktu kita dan sudah Ia sampaikan dalam kitabNya yang mulia? 

Sadarkah kita bahwa selama ini hidup, kehidupan dan kejadian ilmiah di alam semesta hanya dalam rangka membuktikan secara rasional apa yang telah ada di dalam Alquran?

jika yang didapatkan dari penelitian berlawanan dengan apa yang tertuang dalam manual book kehidupan, bukan berarti Alquran yang keliru, namun hasil penelitian yang dilakukan lah yang perlu dipertanyakan kebenaran metode beserta seluruh perangkat risetnya.

lalu, nikmat Tuhan mana lagi yang mau kita dustakan? 


Samarinda, 9 ramadhan 1445H/21 Maret 2024M

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Abah

Catatan Diri!

Pintu masuknya syaithon golongan jin pada manusia