Abah

Terkadang aku lupa, rasanya punya Ayah. Tapi, tentu ada hikmah dibalik ketiadaan beliau saat aku SMP. Sekalinya perjalanan yang kuingat. Sekali dan terakhir kalinya. Aku hanya berjalan berdua bersamanya ke toko buku. Sungguh canggung, karena kami tak seakrab itu, tapi juga tak sejauh ini. 

Ketika kurasa aku lupa, kuingat lagi sosoknya, mencoba mengumpulkan serak-serak ingatan ketika dulu sekali pernah diantar sekolah, atau bermain diletakkan diatas fosil kura-kura. Selebihnya, yang paling kuingat adalah kebiasaan beliau ketika makan, ada gerakan khas yang tidak orang lain punya. 

Disaat aku ingat, setiap kalinya kumelihat ada akhwat lain yang bertemu dengan papanya, ada ikhwan lain yang berbicara tentang ayahnya. Ada teman yang membagi status tentang bapaknya. Lalu aku bisa bercerita tentang apa. Yang kupahami, dulu beliau adalah sosok pekerja keras untuk menghidupi kami, istri dan keenam anaknya. Beliau juga adalah sosok yang sangat ringan tangan untuk menolong orang lain, meski gajinya tak seberapa, tapi rezeki Alloh yang luaskan. Abah selalu jadi tempat mengadu saudara-saudaranya, meski bukan yang paling berada. 

Abah, aku butuh cerita, aku perlu bertanya. Abah adalah cinta pertamaku, yang pergi disaat aku bahkan tidak tahu apa itu cinta. Disaat akhwat lain, akan meminta pertimbangan ayahnya untuk mencari pendamping hidupnya. Bagaimana sosok yang harus diterima, karena tidak ada manusiapun yang sempurna. Kriteria apa yang harusnya mandatory, dan mana yang bisa di kompromi. Meski aku paham betul hadist-nya, bahwa pertimbangan untuk pendamping hidup itu adalah pada harta, keturunan, ketampanan dan yang paling utama agamanya. 

Disini, aku tidak punya tempat untuk bertanya. Aku harus diskusi ke siapa? ya Aku paham, aku punya Alloh, tapi terkadang, ada juga rasa-rasa ingin menyampaikan dan meminta pertimbangan kepada sosok 'ayah' yang sudah ku tak punya. 

Abah, kini kita sudah berbeda dunia. Aku berdoa, semoga Alloh kumpulkan kita semua dalam jannah firdaus al'ala. Maafkan aku yang belum bisa menjadi anak sholihah dan mungkin masih banyak dosa yang kulakukan dan kemudian Alloh tanyakan padamu. Aku kan berupaya untuk menjadi anak sholihah agar tiada memberatkan hisabmu.

Dari anakmu, yang rindu sosok abahnya

Bantul, 16 Mei 2023/17.57 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Diri!

Pintu masuknya syaithon golongan jin pada manusia