Untukmu yang masih menjadi misteri


untuk apa tulisan ini kubuat, aku juga tidak tau.. yang jelas ini kurasa harus saja untuk kutuliskan dan suatu hari nanti akan ada seseorang yang akan menjadi kata ganti kamu dari tulisan ini.

ya... kamu...

kamu yang aku tidak tau siapa, nantinya akan menjadi seseorang yang akan melengkapi setengah batu bata agar bisa setidaknya jadi salah satu pondasi atau bahkan dinding pembangun peradaban dunia.

kamu... yang sampai saat kutulis ini hanya Alloh saja yang tau siapa kamu... yang mungkin saja aku sudah pernah berinteraksi denganmu atau bahkan tak pernah sama sekali terbersit sosokmu dimataku... adalah orang yang aku pinta pada Alloh agar mampu menyempurnakan proses pembuatan batu bata dari segumpal tanah liat yang belum jadi ini...

karena itu, aku senantiasa berdoa agar kamu adalah orang yang mengenal tarbiyah, jalan hidup yang telah kupilih, berkecimpung juga bergerak di dalamnya. Sungguh bukan karena tingginya mimpi yang aku punya...

Namun, kupahami bahwa diri ini adalah si lemah tak berdaya yang perlu pengokoh agar tetap tegar untuk bergelut di jalan penuh onak duri karena tak ada jalan ke surga yang sungguh rapi, lurus mulus tanpa hambatan.

untukmu yang masih menjadi misteri... 

akupun sampai saat ini terus berharap dan berdoa... jikapun kamu adalah orang yang pernah kukenal dulu maka nanti saat Alloh telah pasti pertemukan di waktu yang seharusnya maka aku berharap kita bertemu dengan interaksi yang terbaik, tanpa ada pihak, terlebih setan yang memanfaatkan untuk sebelumnya mencemari hati dengan hal yang tidak sepantasnya, sebelum waktunya sah dilakukan.

jikapun kamu adalah orang yang sudah kukenal dulu, kuharap di waktunya nanti kita berjumpa dalam bingkai tarbiyah yang sungguh indah ini...

kenapa lagi-lagi tarbiyah? karena tarbiyah ini semacam harga mati penyelamat, untukku...

tapi...jikapun ternyata Alloh memilihkan jalan yang lain, aku meminta kepada-Nya dan kepadamu sebagai syarat keridhoan untuk tetap ada disini. Kuminta ridhomu agar aku tetap berada di "kelas" ini. Karna yang kupahami bahwa memang tidak semuanya bisa kudapatkan dari jalan ini, tapi dari wasilah inilah aku bisa memahami banyak hal, bahkan tentang sesuatu yang dulu mungkin tak masuk dalam logika-ku. 

Aku sekarang sudah banyak berdamai dengan berbagai perbedaan yang dulu semasa belum kupahami, kuanggap sebagai sesuatu yang berbeda. Dan saat itu kupahami perbedaan sebagai sesuatu yang asing. Padahal berbeda adalah hal yang biasa. 

di kelas ini Aku belajar, bagaimana mengenal dan memahami orang lain, belajar menjadikan semua hal dalam cara pandang positif, dan terutama belajar bahwa contoh kehidupan terbaik tidak perlu sulit mencari di banyak buku biografi tokoh-tokoh kekinian. Karna di jalan ini aku tahu bahwa ada orang bernama Muhammad (salallohu'alaihi wassalam) yang sempurna akhlaq bahkan disaat tidurnya. 

Di jalan ini aku juga belajar bahwa banyak perbedaan orang-orang dalam berislam, namun bukan hak kita dalam menghakimi. Bahwa ada hal asasi yang selama ia tak dilanggar maka amanlah dunia. Bahwa memang ada bebagai pemahaman dalam hal cabang, yang harus senantiasa diapresiasi dan dipahami sebagai sebuah kekayaan. Bahkan Imam syafi'i dan Imam Hambali saling menghargai dalam hal doa qunut ketika saling mengunjungi. bahwa perbedaan (dalam hal cabang) bukan sesuatu yang harus dipertentangkan.

untukmu yang masih menjadi misteri... kupun sampai saat ini juga berdoa...
jikapun kamu adalah orang yang sama sekali belum kukenal dan mengenalku, kuharap kamu mau mempelajariku dengan jalur yang benar, menjaga batas-batas syar'i hingga waktunya nanti kita akan berinteraksi dengan sebebas-bebasmya karena semua telah halal. Dan begitupun aku akan berusaha mengenalmu dengan batas adab-adab pergaulan yang Alloh dan Rosul Muhammad salallohu'alaihi wassalam ajarkan dan kupahami dari jalan ini.

untukmu... yang masih ku belum tau siapa... semoga... saat-saat penantian yang telah dilakukan menjadi sebaik-baik momentum mempersiapkan yang terbaik, menyiapkan amalan kita..

untukmu yang aku belum tau dimana akan kita berjumpa...

untukmu yang akupun tak tau apakah aku akan berjumpa dengan jodoh terpasti di dunia ini, bertemu sang izrail terlebih dulu dibandingkan kamu ataukah memang Alloh perkenankan kita bersua di sini.

untukmu yang nantinya akan kubawa dalam sujud istikhorohku, sebagaimana indahnya doa istikhoroh

“Ya Allah, aku meminta petunjuk kebaikan-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon keputusan-Mu dengan qudrat-Mu dan aku meminta dengan karunia-Mu yang besar, karena sesungguhnya Engkau yang berkuasa sedangkan aku tidak berkuasa. Engkau Yang Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui dan Engkau Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. “Ya Allah, sekiranya engkau ketahui bahwa (...) baik untukku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir dari perkaraku ini, maka takdirkanlah ia untukku, mudahkanlah ia, lalu berkahilah aku padanya. Ya Allah, dan sekiranya engkau mengetahui bahwa (...) buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir dari perkaraku ini, maka hindarkanlah aku darinya, kemudian takdirkanlah untukku kebaikan bagaimana pun adanya, lalu berilah aku keridhaan dengannya.” (HR. Ahmad dan Bukhari)

semoga Alloh pertemukan segera di waktuNya yang terbaik...

semoga... aamiin ya robbal 'alamin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Abah

Catatan Diri!

Pintu masuknya syaithon golongan jin pada manusia