Tiga Pertanyaan Mendasar Manusia
aku siapa? aku dari mana? aku mau kemana? Aku ingat sekali, ketika pertanyaan ini muncul pertama kali di kepalaku. Ketika itu aku berada di kelas dua sekolah menengah pertama. Di masa ketika ekstrakulikuler renang menjadi sebuah hobi bahkan kebiasaan. Aku bisa latihan renang dari pagi hingga menjelang senja. Menaiki angkutan kota (angkot) atau mungkin yang orang-orang sering disini menyebutnya 'taksi'. Entah mengapa, ketika itu aku mulai bertanya pada diri sendiri, mengapa aku tidak menjadi ikan saja yang bisa berenang bebas diperairan. Atau ketika sedang dalam konflik dengan ibu karena tak sependapat dengan apa yang beliau sampaikan, aku juga bertanya kenapa aku dilahirkan dari orang tua yang ini, dan bahkan berfikir kenapa aku tidak menjadi pensil atau penggaris kayu semeter yang ada di sekolah saja. Pertanyaan lucu yang anehnya sering berputar-putar dikepalaku ketika itu. Beruntungnya, meskipun bukan terlahir dari keluarga yang sangat taat mempraktikkan agama dan berada a...